Mengalihkan bayi dari DBF ke botol susu bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua. Bayi yang terbiasa dengan menyusu langsung mungkin akan menolak atau merasa tidak nyaman saat pertama kali diperkenalkan dengan botol. Untuk membantu mempermudah proses transisi ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar bayi lebih mudah menerima botol tanpa merasa terpaksa atau bingung. Dengan pendekatan yang lembut dan langkah-langkah yang tepat, peralihan ini bisa berjalan lancar dan nyaman bagi bayi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu membuat transisi dari DBF ke botol susu lebih mudah dan nyaman bagi bayi serta orang tua.

1. Perkenalkan Botol Susu Secara Perlahan

Mulailah memperkenalkan botol susu beberapa minggu sebelum transisi penuh diperlukan. Berikan ASI dalam botol saat bayi dalam suasana tenang, seperti setelah tidur siang, agar mereka lebih terbuka terhadap perubahan. Pastikan bayi dalam suasana hati yang baik dan tidak terlalu lapar ketika pertama kali diperkenalkan dengan botol. Waktu yang tepat bisa membantu mereka lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman baru ini.

2. Gunakan Dot yang Menyerupai Payudara

Pilih dot botol yang memiliki bentuk dan tekstur yang menyerupai puting ibu agar bayi merasa lebih nyaman. Dot dengan aliran lambat juga dapat membuat bayi tidak merasa terlalu kewalahan.

3. Campur ASI dengan Susu Formula Secara Bertahap (Jika Perlu)

Jika Anda berencana untuk beralih dari ASI ke susu formula, cobalah campurkan ASI dengan sedikit susu formula dalam botol pada awalnya. Setelah bayi terbiasa, secara bertahap tambahkan jumlah susu formula dan kurangi ASI. Beberapa bayi juga lebih mudah menerima botol jika susu di dalamnya berada pada suhu yang sama dengan ASI. Hangatkan susu dengan lembut hingga mencapai suhu tubuh untuk menciptakan pengalaman yang lebih mirip.

Baca juga: Berapa Jumlah Botol Susu Bayi yang Perlu Dibeli?

4. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Familiar

Saat memberikan botol, cobalah untuk tetap memegang bayi dengan posisi yang biasa mereka lakukan saat menyusu. Pelukan dan kontak mata juga membantu menenangkan bayi selama transisi ini. Peralihan dari ASI ke botol membutuhkan waktu dan kesabaran. Beberapa bayi akan lebih cepat beradaptasi, sementara yang lain membutuhkan beberapa kali percobaan. Jangan terlalu memaksa atau memberi tekanan pada bayi agar transisi berjalan lebih lancar.

5. Gunakan Botol dengan Sistem Anti-Kolik

Bagi bayi yang sering mengalami kolik atau gas, memilih botol dengan fitur anti-kolik dapat membantu mencegah ketidaknyamanan. Ini juga dapat membuat bayi merasa lebih nyaman selama sesi menyusu dari botol.

Transisi dari DBF ke botol susu memang membutuhkan kesabaran dan beberapa strategi.Pemilihan botol susu, waktu yang tepat, serta suasana hati bayi saat menyusu adalah beberapa faktor penting yang berperan dalam keberhasilan transisi ini.Dengan metode yang sesuai, bayi dapat perlahan-lahan terbiasa dengan botol dan orang tua merasa lebih tenang menjalani proses ini.